Monday, March 01, 2010

Unsur Golongan IIIB

Hahahaha kayaknya jarang banget nih ya gua posting about kimia, maafkan aku *bows* Yaudah dehh, hari ini gua posting tentang kimia. Tuh kurang baik apa coba?? padahal mah gara-gara ada tugas juga sih  hehehe :D

Baiklah baiklah, jadi postingan ini adalah tugas kelompok kimia anorganik 1 dimana gua yang jadi pejenya tentang kimia unsur dan setelah melalui pengocokan dan pertimbangan yang cukup mendalam (halah!) maka kelompok gua yang terdiri dari 5 ekor manusia itu dapet bagian unsur golongan IIIB sama IVB. That's why gua cuman mau posting tentang unsur2 digolongan itu aja hehe.. Dan karena (sepertinya) penjelasan tiap unsur sangat panjuuuuaaang maka gua di sini akan posting tentang unsur golongan IIIB dulu.... Sip sip sip~ Yang golongan IVB menyusul dipostingan berikutnya yahhhh~

Okeh, langsung cekidot deh!!!!




Hmm bisa diliat kan dari gambar diatas, golongan IIIB (yang dibuletin) ada 4 unsur yang berlambangkan Sc (Scandium), Y (Yttrium), La (Lanthanum) dan Ac (Actinum). Mari kita lihat pembahasannya one by one (cailaah!).

SCANDIUM

Simbol : Sc
Radius Atom : 1.62 Å
Volume Atom : 15 cm3/mol
Massa Atom : 44.9559
Titik Didih : 3109 K
Radius Kovalensi : 1.44 Å
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 2.99 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 1.5 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 1.36
Konfigurasi Elektron : [Ar]3d1 4s2
Formasi Entalpi : 16.11 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 15.8 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 6.54 V
Titik Lebur : 1814 K
Bilangan Oksidasi : 3
Kapasitas Panas : 0.568 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 304.8 kJ/mol


Sejarah
(Latin: scandia, Scandinavia). Mendeleev telah memprediksi keberadaan unsur ekaboron berdasarkan prinsip sistim periodik yang ditemukannya. Unsur ini diperkirakan memiliki berat atom antara 40 (kalsium) dan 48 (titanium). Elemen skandium ditemukan oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam mineral-mineral euxenite dan gadolinite, yang belum pernah ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia. Dengan memproses 10 kg euxenite dan hasil sampingan mineral-mineral langka lainnya, Nilson berhasil memproduksi 2 gram skandium oksida murni. Ilmuwan-ilmuwan berikutnya kemudian menunjukkan bahwa skandium yang ditemukan Nilson sama dengan ekaboronnya Mendeleev.

Sumber-sumber
Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari dan beberapa bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak ke-50). Elemen ini tersebar banyak di bumi, terkandung dalam jumlah yang sedikit di dalam banyak mineral (sekitar 800an spesies mineral). Warna biru pada beryl (satu jenis makhluk hidup laut) disebutkan karena mengandung skandium. Ia juga terkandung sebagai komponen utama mineral thortveitite yang terdapat di Skandinavia dan Malagasi. Unsur ini juga ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite dan di dalam wiikite dan bazzite.

Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius. Kabel tungsten dan genangan seng cair digunakan sebagai elektroda dalam graphite crucible. Skandium muruni sekarang ini diproduksi dengan cara mereduksi skandium florida dengan kalsium metal.
Produksi pertama 99% skandium metal murni diumumkan pada tahun 1960.

Sifat-sifat
Skandium adalah logam perak-putih yang berubah warna menjadi kekuningan atau kemerahjambuan jika diekspos dengan udara. Elemen ini lunak dan lebih menyerupai itrium dan metal-metal langka lainnya ketimbang aluminium atau titanium. Ia ringan dan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada aluminium, menjadikannya bahan yang sangat diminati oleh perangcang pesawat antariksa. Skandium tidak terserang dengan campuran 1:1 HNO3 dan 48% HF.

Kegunaan
Sekitar 20 kg skandium (Sc2O3) sekarang ini digunakan setiap tahun di Amerika untuk memproduksi lampu intensitas tinggi, dan isotop radioaktif 46Sc digunakan sebagi agen pelacak dalam kilang minyak mentah. Skandium ioda yang ditambahkan ke lampu uap merkuri memberikan pancaran sinar mirip matahari yang efisien, yang penting untuk penerangan ruangan atau TV bewarna malam hari.

Penanganan
Tingkat keracunan skandium masih belum diketahui, oleh karena itu harus ditangani secara hati-hati.


YTTRIUM

Simbol : Y
Radius Atom : 1.78 Å
Volume Atom : 19.8 cm3/mol
Massa Atom : 88.9059
Titik Didih : 3611 K
Radius Kovalensi : 1.62 Å
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 4.47 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 1.8 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 1.22
Konfigurasi Elektron : [Kr]4d1 5s2
Formasi Entalpi : 17.15 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 17.2 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 6.38 V
Titik Lebur : 1795 K
Bilangan Oksidasi : 3
Kapasitas Panas : 0.3 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 393.3 kJ/mol

Sumber
Itrium terdapat dalam mineral-mineral langka di bumi. Hasil analisis bebatuan bulan yang dibawa awak antariksa misi Apollo menunjukkan kandungan tinggi itrium. Secara komersil, itrium diambil dari pasir monazite yang mengandung unsur ini sebanyak 3%, dan dari bastnasite yang mengandung 0,2%. Wohler mendapatkan unsur ini yang tidak murni pada 1828 dengan cara reduksi anhydrous chloride dengan kalium. Logam ini diproduksi secara komersil dengan mereduksi fluorida dengan logam kalsium. Ia dapat juga dipersiapkan dengan tehnik lain.

Sifat-sifat
Itrium bersinar logam keperakan dan cukup stabil di udara. Itrium yang dipotong sangat kecil dan halus sangat tidak stabil di udara.

Kegunaan
Itrium oksida merupakan salah satu senyawa penting itrum dan kegunaanya sangat banyak. Ia digunakan dalam membuat YVO4 erupium dan Y2O3 fosfor europium untuk memberikan warna merah di dalam tabung televisi. Itrium oksida juga digunakan untuk memproduksi penyaring gelombang micro (microwave filters). Besi itrium, aluminum dan gadolinium garnet (dengan rumus sepertiY3Fe5O12 dan Y3Al5O12 memiliki sifat-sifat magnetik menarik). Garnet besi itrium juga sangat efisien sebagai transmiter dan transduser energi akustik. Garnet aluminium itrium dengan kekerasan 8.5 juga dipakai sebagai batu permata (sebagai berlian simulasi). Jumlah itrium yang sedikit dapat digunakan untuk mereduksi besar butir kromium, molybdenum, zirkonium dan titanium dan untuk menambah kekuatan campuran logam aluminium dan magnesium. Campuran logam dengan sifat-sifat lainnya yang diinginkan dapat menggunakan itirum sebagai bahan tambahan. Logam ini dapat digunakan sebagai bahan deoksida untuk vanadium. Itirum juga juga pernah dipertimbangkan untuk digunakan sebagai nodulizer untuk memproduksi nodular cast iron, dimana grafit membentuk nodule ketimbang flakes. Besi jenis ini memiliki kekuatan (ductility) tambahan. Itrium juga dipakai di sistim laser dan sebagai katalis untuk polemerisasi ethylene. Ia juga memiliki kegunaan di keramik dan gelas, karena oksidanya memiliki titik lebur yang tinggi dan resistansi terhadap benturan dan karakteristik ekspansi yang rendah.

Isotop
Itrium alami memiliki satu isotop 89Y. Ada 19 isotop itrium yang labil.

LANTANUM


Simbol : La
Radius Atom : 1.38 Å
Volume Atom : 22.5 cm3/mol
Massa Atom : 138.906
Titik Didih : 3737 K
Radius Kovalensi : 1.25 Å
Struktur Kristal : Heksagonal
Massa Jenis : 6.15 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 1.9 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 1.1
Konfigurasi Elektron : [Xe]5d1 6s2
Formasi Entalpi : 11.3 kJ/mol
Konduktivitas Panas : 13.5 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 5.58 V
Titik Lebur : 1191 K
Bilangan Oksidasi : 3
Kapasitas Panas : 0.19 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 399.57 kJ/m

Sumber
Lantanium ditemukan dalam mineral-mineral bumi yang langka seperti cerite, monazite, allanite, dan batnasite. Monazite dan bastnasite adalah bijih-bijih utama yang mengandung lantanium (25% dan 38%). Logam misch, yang digunakan pada korek api mengandung 25% lantanium. Ketersediaan lantanium dan logam-logam rare-earth lainnya telah meningkat dalam beberapa waktu belakangan. Logam ini dapat diproduksi dengan cara mereduksi anhydrous fluoride dengan kalsium.

Sifat-sifat
Lantanium merupakan logam putih keperak-perakan, mudah dibentuk, kuat tetapi cukup lunak untuk dipotong dengan pisau. Ia merupakan salah satu logam rare-earth yang sangat reaktif. Ia mengoksida dengan cepat jika diekspos ke udara. Air dingin menyerang lantanium secara pelan-pelan, sedangkan air panas dengan sangat cepat. Logam ini bereaksi secara langsung dengan karbon, nitrogen, boron, selenium, silikon, fosfor, belerang dan halogen. Pada suhu 310 derajat Celcius, struktur lantanium berubah dari hexagonal menjadi face-centered cubic. Pada suhu 865 C, strukturnya berubah lagi menjadi body-centered.

Isotop
Lantanium alami adalah campuran dua isotop yang stabil, 138La dan 139La. 23 isotop lantanium lainnya radioaktif.

Kegunaan
Senyawa-senyawa rare-earth yang mengandung lantanium digunakan secara ekstensif pada aplikasi lampu karbon, terutama di industri perfilman untuk lampu studio dan projeksi. Aplikasi ini mengkonsumsi sekitar 25% senyawa-senyawa rare-earth. La2O3 meningkatkan resistansi alkali pada gelas, dan digunakan gelas optikal spesial. Jumlah lantanium yang kecil, sebagai bahan tambahan, dapat digunakan untuk memproduksi nodular cast iron. Sekarang ini ada minat pada sepon hidrogen yang mengandung lantanium. Campuran logam ini dapat menyerap gas hidrogen 400 kali lipat volumenya sendiri dan proses ini reversible. Setiap kali logam ini menyerap gas, energi panas dikeluarkan. Sifat ini membuat campuran logam ini memiliki kemungkinan pada sistim konservasi energi.

Penanganan
Lantanium dan senyawa-senyawanya memiliki tingkat keracunan dari yang rendah sampai sedang. Oleh karena itu perlu hati-hati menanganinya.


ACTINIUM 

Sejarah

(Yunani, aktis, aktinos, sinar atau pancaran sinar). Ditemukan oleh Andre Debierne di tahun 1899 dan juga oleh F. Giesel di tahun 1902. Unsur ini terdapat secara alami dan mengasosiasikan diri dengan mineral-mineral uranium. Aktinium-227, produk hasil radiasi uranium-235 adalah pemancar sinar beta dengan 21.6 tahun half-life. Hasil radiasi Ac-227 yang utama adalah torium-227 (18,5 hari), radium-223 (11,4 hari), dan beberapa unsur lainnya seperti radon, bismuth, polonium dan isotop timbal.
Jika berada dalam status kesetimbangan dengan produk-produk hasil radiasinya, Aktinium merupakan sumber pemancar sinar alpha yang kuat. Logam aktinium telah berhasil dipersiapkan dengan mereduksi aktinium fluorida dengan uap litium pada suhu 1100 sampai 1300 derajat celcius. Sifat kimia aktinium adalah sangat serupa dengan rare-earths, terutama lantanium. Aktinium yang telah dimurnikan mencapai equilibrium dengan produk-produk hasil radiasinya di akhir 185 hari, untuk seterusnya merosot menurut 21.6 tahun paruh waktu. Unsur ini merupakan 150 kali lebih aktif ketimbang radium, menjadikannya sangat penting dalam memproduksi netron.

source : chem-is-try.org

Baiklahh, selesai semua pembahasan unsur Golongan IIIB inih... Besok insya allah tak lanjutin yang golongan IVB.

4 comments:

Anonymous said...

thank you buad postingannya..
sangat membantu :D

Anonymous said...

makasih ya buat postingan nya :)

Unknown said...

thaaansss :)

Safitri Yulianti said...

Mantap bang.. Makasih buat postingan nya.. Sangat membantu

Post a Comment

 
Copyright My Neverending Story~~ 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .